Bab 2 konsep-konsep biaya dan lingkungan ekonomi
Bab 2
konsep-konsep biaya dan
lingkungan ekonomi
2.1PENDEKATAN TERINTEGRASI
Pembelajaran
terintegrasi adalah salah satu model pembelajaran bertujuan untuk
membiasakan pembelajar untuk melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang. Atau
dengan kata lain, melatih pembelajar untuk berpikir secara lebih sistemik.
Menurut Brazee & Capelluti (1993 dalam Brazee & Capelluti, 1995, p.10
dalam Ciarotto 2011) pembelajaran terintegrasi adalah pendekatan yang bertujuan
untuk menjadi pembelajaran lebih menyeluruh dan berdasarkan pada paradigma
pembelajaran yang holistik. Pembelajaran terintegrasi melihat pentingnya
melihat gambaran yang lebih besar (the big picture) dari pada sekadar
mengelompokkan pembelajaran ke bagian-bagian kecil yang terpisah satu
sama lain.
2.2. TEKNIK TEKNIK PERKIRAAN TERPILIH
Teknik-teknik perkiraan yang
didiskusikan dalam bagian ini dapat dipergunakan untuk perkiraan orde besar dan
beberapa perkiraan setengah rinci atau rencana anggaran. Teknik-teknik ini
sangat berguna dalam seleksi awal dari alternatif-alternatif yang layak untuk
analsis lebih lanjut dalam fasa desain konseptual atau pendahuluan dari suatu
proyek. Seringkali, model-model ini dapat dipergunakan dalam fasa desain rinci
dari suatu proyek untuk mengurangi jumlah perkiraan teknis berdasarkan pada
ongkos material, biaya-biaya standard an informasi rinci lainnya. Teknik-teknik
perkiraan terpilih yang akan dibahas adalah teknik indeks, teknik satuan,
teknik faktor, dan hubungan-hubungan perkiraan.
2.3. BIAYA BIAYA PRODUK TOTAL
PERKIRAAN TERPILIH
Pabrikan selalu dihadapkan dengan
masalah pembuatan produk yang dapat dijual pada harga yang kompetitif sehingga
mereka dapat membuat keuntungan yang layak. Harga dari produk mereka didasarkan
pada biaya keseluruhan untuk membuat barang ditambah keuntungan. Biaya produk
dapat diklasifikasikan secara langsung atau tidak langsung. Biaya langsung
secara mudah ditentukan ditetapkan untuk produk yang khusus, sedangkan biaya
tidak langsung tidaklah secara mudah dialokasikan untuk produk tertentu. Biaya-biaya
manufaktur mempunyai hubungan langsung terhadap volume produksi di mana mereka
dapat tetap, variabel, atau variabel langkah. Secara umum, biaya administratif
adalah tetap dengan tanpa memperhatikan volume, biaya material bervariasi
secara langsung dengan volume, dan biaya peralatan merupakn fungsi langkah dari
tingkat produksi. Biaya primer daalm kategori pengeluaran manufaktur
termasuk engineering dan desain, pengembangan biaya, perkakas, tenaga
kerja pabrik, material, supervisi, kontrol kualitas, keandalan dan testing,
pengemasan, biaya tambahan pabrik, umum dan administratif, distribusi dan
pemasaran, keuangan, pajak, dan asuransi. Suatu perkiraan yang rinci
diperlukan. Sehingga, kita memerlukan gambar, spesifikasi, skedul produksi,
catatan historis dari biaya tenaga kerja perusahaan, tagihan untuk material dan
rencana proses. Rencana proses menjelaskan seluruh operasi yang harus dilakukan
untuk produk dan jam-jam tenaga kerja ikut dilibatkan. Biaya engineering dan
desain terdiri dari desain, analisis dan gambar, bersama dengan biaya-biaya
lainnya seperti reproduksi. Biaya engineering dapat dialokasikan
terhadap produk dengan dasar berapa banyak jam kerja engineering yang
dilibatkan. Tipe-tipe biaya major lainnya yang harus diperkirakan adalah
sebagai berikut: Ø Biaya-biaya perkakas, yang terdiri dari perawatan
dan perbaikan ditambah biaya dari tiap peralatan baru. Ø Biaya
tenaga kerja manufaktur, yang ditentukan dari data standar, catatan historis,
atau departemen akunting. Ø Biaya-biaya material, yang didapat dari
catatan historis, ketetapan penjual dan tagihan material.
Ø Kelebihan bahan buangan harus dimasukkan. Ø Supervisi,
yang merupakan biaya tetap berdasarkan gaji dari karyawan supervisor.
Ø Biaya tambahan pabrik, yang termasuk utilitas, perawatan, dan
perbaikan. Terdapat bermacam-macam metode yang dipergunakan untuk
mengalokasikan biaya tambahan, seperti pembagian terhadap dollar tenaga kerja
langsung, atau jam-jam tenaga kerja langsung, atau jam-jam mesin.
Ø Biaya administratif, yang seringkali dimasukkan dalam biaya
tambahan pabrik (atau pokok).
2.4. BIAYA BIAYA PRODUK TOTAL PERKIRAAN DAN
HARGA PENJUALAN
Dalam pembuatan produk terdapat dua kelompok
biaya: biaya produksi dan bidaya non produksi. Biaya produksi merupakan
biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk,
sedangkan biaya non produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
kegiatan nonproduksi, seperti pemasaran dan kegiatan administrasi umum.
Penentuan biaya produksi dipengaruhi oleh pendekatan yang digunakan untuk
menentukan unsur-unsur biaya produksi. Terdapat dua pendekatan dalam penentuan
biaya produksi, yakni : (1) Full Costing (2) Variable Costing. Metode Full
Costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang memperhitungkan semua
unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan
mentah, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang
bersifat tetap maupun variabel. Metode Variable Costing merupakan metode
penentuan biaya produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang
berperilaku variabel ke dalam biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan
mentah, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variable. Secara
umum, unsur-unsur biaya yang digunakan untuk menaksir biaya produksi mencakup:
Harga/biaya produksi dari barang-barang yang dihasilkan dapat dihitung apabila
telah diketahui hal-hal sebagai berikut: Volume produksi masing-masing barang
(anggaran produksi) Biaya bahan mentah untuk masing-masing (anggaran bahan mentah)
Biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing barang (anggaran tenaga kerja)
Biaya overhead pabrik untuk masing-masing departemen produksi dan departemen
jasan (pembantu) Satuan kegiatan masing-masing deparetemen produksi dan
departemen jasa (pembantu) Angka-angka standar pada masing-masing departemen
Informasi tentang harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka waktu
tertentu bermanfaat bagi manajemen untuk:
1. Menentukaan harga jual
produk Informasi taksiran biaya produksi per satuan yangakan dikeluarkan untuk
memproduksi produk dalam jangka waktu tertentu dapat dipakai sebagai salah satu
dasar untuk menentukan harga jual per unit produk yang akan dibebankan kepada
pembeli. Dalam penetapan harga jual produk, biaya produksi per unit merupakan
salah satu informasi yang dipertimbangkan di samping informasi biaya lain serta
informasi non biaya.
2. Memantau realisasi biaya
produksi Manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang sesungguhnya
dikeluarkan di dalam pelaksanaan rencana produksi. Informasi ini berguna untuk
memantau apakah proses produksi mengkonsumsi total biaya produksi yang sesuai
dengan perhitungan sebelumnya.
3. Menghiting
laba rugi perusahaan Manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang telah
dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam periode tertentu. Informasi ini
berguna untuk mengetahui apakah kegiatan produksi dan pemasaran dalam periode
tertentu mampu menghasilkan laba bruto atau justru mengakibatkan rugi bruto.
4. Menentukan
harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan
dalam neraca Pada waktu manajemen membuat
pertanggungjawaban keuangan periodik, manajemen harus menyajikan laporan
keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi. Di dalam neraca, manejemen harus
menyajikan harga pokok persediaan produk persediaan produk jadi dan harga pokok
produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses. Contoh Kasus Menghitung
Harga Pokok Produksi : CV GM memproduksi
2 (dua) macam barang yakni barang A dan B. Dari Budget Produksi, diperoleh data
tentang rencana produksi sebagai berikut: Terdapat 2 (dua) bagian produksi,
yakni bagian produksi I, dan II, serta I (satu) bagian jasa /pembantu, yakni
bagian Reparasi. Bagian Produksi I hanya dilalui oleh barang A, sedangkan
bagian Produksi II dilalui oleh kedua macam barang (A dan B). Satuan kegiatan
masing-masing bagian adalah sebagai berikut : Angka standar pada bagian
produksi II adalah sebagai berikut: Angka standar pada bagian Reparasi:
Biaya overhead yang akan timbul pada masing-masing bagian diperkirakan sebagai
berikut: Dari anggaran bahan mentah diperoleh data tentang rencana biaya bahan
mentah untuk masing-masing jenis barang sebagai berikut: Sedangkan dari
Anggaran biaya tenaga kerja diperoleh data tertentu rencana biaya tenaga kerja
langsung masing-masing jenis barang sebagai berikut : Dengan data-data yang
tersedia di atas hitunglah harga pokok produksi (cost of goods manufactured)
masing-masing barang . JAWAB! Langkah 1 Menghitung Tingkat Kegiatan Terlebih
dahulu dihitung tingkat kegiatan masing-masing bagian (baik bagian produksi
maupun bagian jasa/pembantu) sebagai berikut : tingkat tingkat kegiatan
masing-masing bagian adalah Bagian Produksi I = 7.000 unit
barang A Bagian Produksi II = 40.000 DHM Bagian
Reparasi = 4.200 DRH Dengan demikian dapat ditabulasikan sbb:
Langkah 2: Menghitung Tarif BOP Setelah itu kemudian diadakan perhitungan tarif
biaya overhead (overhead rate) bagi masing-masing bagian produksi sebagai
berikut: Keterangan: 1) Rp 28.000,00 / 7.000 unit = Rp 4,00 per unit 2)
Rp20.000,00 / 40.000 DMH= Rp 0,50 per DMH Langkah 3. Menghitung Harga Pokok
Produksi masing-masing produk. Setelah diketahui tarif biaya overhead bagi
masing-masing bagian produksi, maka dapat dihitung harga pokok produksi barang
A dan B sebagai berikut: Keterangan: # = 3 DMH 2.5. PERKIRAAN ARUS KAS UNTUK
PROYEK KECIL Menurut Niswonger, Roilin C, Philip E (2003:145) laporan arus kas
melaporkan arus kas melalui 3 jenis aktivitas, yaitu:
1. Arus kas dari aktivitas
operasi (cash flows from operating activities) adalah: arus kas dari transaksi
yang mempengaruhi laba bersih. Contoh: mencakup pembelian dan penjualan barang
dagang oleh pengecer.
2. Arus kas dari aktivitas
investasi (cash flows investing activities) adalah: kas dari transaksi yang
mempengaruhi investasi aktiva tetap. Contoh: penjualan dan pembelian aktiva
tetap, seperti: peralatan dan bangunan.
3. Arus kas dari aktivitas
pendanaan adalah: arus kas dari transaksi yang mempengaruhi ekuitas dan hutang
perusahaan. Contoh: penerbitan atau penarikan ekuitas dan hutang. Menurut
Ikatan Akuntansi Indonesia, laporan arus kas melaporkan selama periode tertentu
dan diklasifikasikan menurut 3 (tiga) jenis aktivitas, yaitu: 1. Aktivitas
Operasi. 2. Aktivitas Investasi. 3. Aktivitas Pendanaan.
Berikut ini dijelaskan mengenai Aktivitas
Operasi, Aktivitas Investasi dan Aktivitas Pendanaan:
1. Aktivitas Operasi Jumlah
aliran arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang
menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan aliran kas yang
cukup untuk melunasi pinjaman, pemeliharaan kemampuannya tersebut membayar
deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan para sumber pendanaan
dari luar. Arus kas masuk yang berasal dari Aktivitas Operasi, misalnya: Kas yang
diperoleh dari penjualan barang dan jasa secara tunai. Kas yang diterima dari
penagihan piutang dagang dan piutang lainnya. Kas yang diterima dari kontrak
yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha. Arus kas keluar yang berasal dari
Aktivitas Operasi, misalnya: Kas yang dikeluarkan untuk pajak dan biaya
administrasi lainnya. Pembayaran hutang-hutang jangka pendek, yang meliputi:
hutang dagang, gaji, bunga dan sebagainya. Pembayaran untuk pembelian barang
dan jasa. Pengeluaran kas untuk kegiatan operasi termasuk juga untuk pembayaran
biaya gaji, upah, sewa dan biaya operasi lainnya.
2. Aktivitas Investasi
Transaksi kas yang berhubungan dengan perolehan fasilitas investasi dan non kas
lainnya yang digunakan oleh perusahaan. Arus kas masuk terjadi jika kas yang
diterima dari hasil atau pengembalian investasi yang dilakukan sebelumnya,
misalnya: dari hasil atau penjualan. Arus kas masuk yang berasal dari Aktivitas
Investasi, misalnya: A. Penjualan aktiva tetap. B. Penjualan surat berharga
yang berupa investasi. Penagihan pinjaman jangka panjang (tidak termasuk bunga
jika ini merupakan kegiatan investasi). Arus kas keluar yang berasal dari
aktivitas, misalnya: A. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap. B. Pembelian
investasi jangka panjang. C. Pemberian pinjaman ke pihak lain.
3. Aktivitas Pendanaan Kegiatan
pendapatan sumber dana dari pemilik dengan memberikan prospek penghasilan dari
sumber dana tersebut, meminjam dan membayar hutang kembali, atau melakukan
pinjaman jangka panjang untuk membayar hutang tersebut. Arus kas yang berasal
dari Aktivitas Pendanaan, misalnya: A. Penerimaan kas dan surat berharga dalam
bentuk equity (sewajarnya). B. Penerimaan dari penerbitan hutang obligasi dan
hutang jangka panjang lainnya. Arus kas keluar yang berasal dari Aktivitas
Pendanaan, misalnya:
A. Pembayaran kas kepada pemegang
saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan.
B. Pembayaran deviden dan
pembagian lainnya yang diberikan kepada pemilik.
C. Pembayaran kas oleh penyewa
guna usaha (lease) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa
guna pembiayaan.
2.6. PENGEMBANGAN ARUS KAS
Bila jumlah penerimaan lebih besar daripada
jumlah pengeluaran maka perusahaan akan menerima arus kas masuk bersih (net
cash inflow). Bila jumlah pengeluaran lebih besar daripada jumlah penerimaan,
maka perusahaan akan menerima arus kas luar bersih (net cash out flow). Manfaat
Laporan Arus Kas Laporan keuangan arus kas memiliki berbagai manfaat bagi
perusahaan barang maupun jasa. Selain bermanfaat bagi perusahaan, laporan ini juga
bermanfaat bagi banyak pihak yang membutuhkan informasi dari laporan tersebut
seperti para investor, kreditor, dan pihak-pihak lain.
Informasi dalam laporan keuangan
arus kas dapat memberikan informasi mengenai kemampuan ensitas suatu perusahaan
dalam menghasilkan arus kas di masa depan Dari informasi laporan keuangan arus
kas, dapat dilihat seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayar dividen
dan memenuhi kewajibannya (seperti membayar gaji karyawan). Dengan adanya data
mengenai dana masuk dan keluar atau kas masuk dan keluar maka laba bersih dapat
diketahui sehingga keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur dengan jelas.
SUMBER: HYPERLINK
"http://mahkotalima.blogspot.co.id/2014/01/memahami%20pembelajaran%20terintegrasi.html"
http://mahkotalima.blogspot.co.id/2014/01/memahami pembelajaran
terintegrasi.html HYPERLINK
"http://stokmakalah.blogspot.co.id/2011/05/perkiraan%20arus%20kas%20dan%20analisis.html"
http://stokmakalah.blogspot.co.id/2011/05/perkiraan arus kas dan analisis.html
HYPERLINK "https://shelmi.wordpress.com/2010/10/25/analisa%20laporan%20arus%20kas/"
https://shelmi.wordpress.com/2010/10/25/analisa laporan arus kas/ HYPERLINK
"https://sites.google.com/site/penganggaran%20perusahaan/anggaran%20biaya%20overhead%20pabrik%20bop/menghitung%20harga%20pokok%20produksi"
https://sites.google.com/site/penganggaran perusahaan/anggaran biaya overhead
pabrik bop/menghitung harga pokok produksi HYPERLINK
"https://ilmusebelas.wordpress.com/2017/09/14/laporan%20arus%20kas/" https://ilmusebelas.wordpress.com/2017/09/14/laporan
arus kas/
Komentar
Posting Komentar