Artikel satu project mikrokontroler
Artikel
Satu Project Mikrokontroler
Automatic
Roof yaitu sebuah sistem yang mengatur buka dan tutup atap rumah sesuai kondisi
cuaca. Salah satu contoh keuntungan dari alat ini adalah kita dapat menjemur
pakaian dengan santai tanpa perlu khawatir pakaian kita akan kehujanan, karena
atap akan menutup secara otomatis saat terjadi hujan.
Di
zaman modern ini semua kegiatan manusia dibuat serba praktis dengan adanya
teknik otomatisasi. Otomatisasi adalah sebuah teknik yang bekerja secara
otomatis berdasarkan respon tanpa adanya campur tangan
manusia. Hal-hal yang sulit dikerjakan dan berbahaya pun dapat digantikan
oleh teknik otomatisasi ini. Salah satu dari contoh teknik ini adalah Automatic
Roof. Automatic roof adalah sebuah alat yang digunakan untuk membuka atau
menutup atap, yang biasa digunakan apabila hujan maka atap akan menutup dan
jika cahaya muncul maka atap akan terbuka, dalam kehidupan sehari-hari alat ini
bisa digunakan untuk tempat menjemur pakaian, apabila hujan atap secara
otomatis tertutup dan pakaian yang sedang dijemurpun tidak akan terkena hujan,
dan membuat pemilik rumah tidak khawatir tentang jemurannya tersebut.
Pada
rangkaian Automatic Roof ini terdapat 2 buah sensor yaitu sensor air dan sensor
cahaya, selain itu pula terdapat motor DC yang berguna untuk menggerakan atap
terbuka atau tertutup, dan komponen yang paling penting dalam alat ini adalah
IC AT89S51.
Kelebihan
:
1.
Untuk mempermudah manusia untuk
mendeteksi hujan melalui sensor otomatis dari autoroof
1.2
Flowchart
Dimulai
dari start, program akan melanjutkan ke baris Power On jika Ya maka masuk ke
proses Inisialisasi Kemudian kedua sensor akan dibandingkan.
·
Jika sensor 1 dan 2 tidak diberi inputan
atau masing-masing sensor bernilai (logika 1 dan 1) maka akan meneruskan ke
Output Atap Terbuka kemudian akan kembali ke baris inisialisasi untuk
menanyakan kembali inputannya. Jika Tidak maka akan melanjutkan ke perbandingan
selanjutnya.
·
Jika sensor 1 tidak di beri inputan dan
sensor 2 diberi inputan atau sensor bernilai (logika 0 dan 1) maka akan
meneruskan ke Output Atap Tertutup kemudian akan kembali ke baris inisialisasi
untuk menanyakan kembali inputannya. Jika Tidak maka akan melanjutkan ke
perbandinganselanjutnya.
·
Jika sensor 1 diberi inputan dan sensor
2 tidak diberi inputan atau masing-masing sensor bernilai (logika 1 dan 0) maka
akan meneruskan ke Output Atap Tertutup kemudian akan kembali ke baris inisialisasi
untuk menanyakan kembali inputannya.
·
Jika sensor 1 dan sensor 2 tidak diberi
inputan atau masing-masing sensor bernilai (logika 0 dan 0) maka akan
meneruskan ke Output Atap Tertutup kemudian akan kembali ke baris inisialisasi
untuk menanyakan kembali inputannya. Jika Tidak maka akan melanjutkan ke proses
inisialisasi.
Software yang di
gunakan untuk merancang automaticroof ini menggunakan aplikasi proteus ,
aplikasi ini dapat memudahkan kita untuk mendesain rangkaian yang ingin kita
buat.
1.3
Cara
Kerja Alat
Automatic Roof
bekerja dengan cara otomatisasi sesuai pemrograman yang ditanamkan ke dalamnya.
Untuk dapat melihat teknik otomatisasi dari Automatic Roof ini, lakukan
langkah-langkah berikut:
1)
Aktifkan sumber tegangan +5V dan +12V
2)
Biarkan sensor LDR tidak terkena cahaya
(sebagai simulasi langit mendung), dan perhatikan output apa yang dihasilkan
oleh Automatic Roof. Kemudian, arahkan sinar lampu atau senter (sebagai
simulasi langit terang) ke sensor LDR, dan perhatikan output apa yang
dihasilkan oleh Automatic Roof.
3)
Biarkan sensor air tidak terkena air
(sebagai simulasi cuaca cerah), dan perhatikan output apa yang dihasilkan oleh
Automatic Roof. Selanjutnya, percikan sedikit air (sebagai simulasi cuaca
hujan) ke sensor air, dan perhatikan output apa yang dihasilkan oleh Automatic
Roof.
4)
Setelah semua alat tersebut siap dan
yakin semua komponen sudah diletakan pada lupang yang telah disediakan dan semua
kutupnya tidak tertukar, maka masukanlah arus tersebut pada alat pengusir
nyamuk seperti langkah-langkah berikut :
1.
Hubungkan kabel VCC 12 V pada jalur VCC
dengan menggunakan kabel penghubung.
2.
Hubungkan kabel ground pada jalur ground
dengan menggunakan kabel penghubung.
3. Atur ukuran arus yang mengalir
menggunakan trimpot dan ukur dengan voltmeter untuk melihat jumlah arus yang
mengalir.
4. Motor DC akan mengeluarkan output
sesuai kondisi sensor yang telah dijelaskan sebelumnya
1.4
Hasil
Simulasi
1. Biarkan
sensor LDR tidak terkena cahaya (sebagai simulasi langit mendung), dan
perhatikan output apa yang dihasilkan oleh Automatic Roof. Kemudian, arahkan
sinar lampu atau senter (sebagai simulasi langit terang) ke sensor LDR, dan
perhatikan output apa yang dihasilkan oleh Automatic Roof.
2. Biarkan
sensor air tidak terkena air (sebagai simulasi cuaca cerah), dan perhatikan
output apa yang dihasilkan oleh Automatic Roof. Selanjutnya, percikan sedikit
air (sebagai simulasi cuaca hujan) ke sensor air, dan perhatikan output apa
yang dihasilkan oleh Automatic Roof.
Pada
rangkaian automatic roof atap akan membuka apabila LDR
terkena cahaya.Hal ini dikarenakan apabila LDR terkena cahaya maka hambatannya
kecil sehingga tegangannya pun juga kecil.Setelah dikomparasikan dengan
tegangan pada trimpot menggunakan IC LM324 di dapat keluaran 1 yang berarti
atap terbuka.Sedangkan apabila LDR tidak mendapat cahaya maka hambatannya besar
dan tegangan juga menjadi besar
Komentar
Posting Komentar